Tujuan atau misi (mission) memang merupakan hal penting yang melandasi sebuah usaha untuk berjalan, namun hal yang tidak kalah penting adalah visi (daya penglihatan) untuk menentukan setiap langkah usaha dalam rangka mencapai tujuan tersebut.
Sebagai
penyegaran, gambar di bawah ini memberikan ilustrasi antara misi dan visi dari
sebuah usaha bengkel.
Bengkel tersebut mempunyai tujuan untuk membuat pelanggannya “menikmati perjalanan bermotornya” dimana menikmati perjalan bermotor dapat diartikan bahwa motor yang diservis dibangkel terebut akan menjadi lebih andal, tidak mudah mogok dan lebih hemat bahan bakar. Untuk itu pemilik bengkel selalu menekankan supaya memberikan pelayanan yang terbaik. Karena sekali ada complain bahwa motor pelanggan mogok, dia merasa bahwa usaha untuk mencapai tujuannya akan terganggu.
Disamping
itu untuk mencapai tujuan tersebut dia melihat (mempunyai visi) bahwa dalam 3
tahun ke depan dia menargetkan dapat membuka cabang pertamanya. Karena si
pengusaha mempunyai keyakinan hanya dengan visi tersebut dia akan dapat berbuat
lebih banyak dalam membantu pelanggannya untuk “menikmati perjalanan
bermotornya” sehingga dia merasa tujuannya semakin dekat.
Bagaimana
menentukan visi akan memerlukan pengukuran tersendiri, salah satu metode yang
kerap dipakai dalam manajemen strategic untuk pengembangan usaha adalah metode
SWOT. Metode SWOT ini merupakan metode untuk melihat aspek internal dan aspek
internal sebuah usaha, dalam berbagai kelompok baik kecil, menengah atau besar.
SWOT sendiri adalah singkatan dari Strengh (Kekuatan) – Weakness (Kelemahan) –
Opportunity (Kesempatan) – Threats (Ancaman) dalam menjalankan dan
mengembangkan usaha.
Metode SWOT ini diperkenalkan oleh Albert Humphrey, seorang
akademisi yang memimpin proyek penelitian di Universitas Stanford pada sekitar
tahun 1960 - 1970an. Dia melakukan Analisa dengan memakai data dari banyak
perusahaan terkemuka dunia dengan tujuan untuk mengidentifikasi mengapa perencanaan
perusahaan bisa gagal.
Metode ini akan membantu memberikan gambaran
tentang posisi saat ini sebuah usaha, sehingga jika perusahaan itu ditargetkan
untuk berkembang pada suatu titik waktu tertentu maka metode ini akan membantu
memberikan gambaran alterantif strategi yang dapat dilakukan oleh pengusaha
untuk mencapai target tersebut.
Secara sederhana, SWOT akan membantu dalam
mengidentifikasikan aspek internal kita, yaitu Strength (Kekuatan) dan Weakness
(Kelemahan) kita dan juga aspek external di sekitar kita yaitu Opportunity
(Kesempatan) dan Threats (Ancaman) yang berpotensi menghalangi usaha kita untuk
berkembang.
Jika kita ambil contoh usaha bengkel diatas,
maka kita dapat identifikasikan aspek-aspek apa yang ada di bengkel tersebut
saat ini dan apa yang harus ada untuk membuka cabang pertama dalam 3 tahun ke
depan. Si pengusaha bisa belajar dari pengalaman yang sudah dilakukannya pada
saat dia membuka bengkel pertama tersebut dengan mengembangkan visinya untuk
melihat kira-kira seperti apa target realistis yang mungkin dia capai dalam 3
tahun ke depan.
Dari visi yang ditargetkan tersbut, maka dapat
dilakukan Analisa SWOT saat ini untuk membantu perencanaan usaha (business
planning) dalam rangka mencapai target 3 tahun ke depan.
Analisa SWOT dari visi 3 tahun kedepan usaha bengkel tersebut dapat diberikan contoh ilustrasi sbb:
Dari matriks Analisa SWOT maka akan membantu untuk melihat factor-faktor apa yang menunjang usaha untuk berkembang dan factor-faktor apa
yang potensial akan memberikan tantangan ke depannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar